Isma Indriyati Wirawan

Isma Indriyati Wirawan, pengajar di SMPN 3 Cileungsi Bogor. Pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris....

Selengkapnya
Navigasi Web
Akibat Terburu-Buru
Masa-masa putih abu-abu

Akibat Terburu-Buru

Rian tersentak kaget saat suara gedoran pintu masuk ke gendang telinganya dan membangunkannya.

"Rian! Mau sampe kapan kamu tidur? Nggak mau sekolah?!"

Disusul teriakan ibunya.

"Hah?!" Rian melirik jam dindingnya, sudah jam tujuh kurang sepuluh menit. "HAH? AKU KESIANGAN!"

Rian langsung melompat bangun dari kasurnya dan berlari menuju pintu kamar, membuka pintu, dan terlihatlah wujud ibunya yang bersedekap sambil menatapnya tajam.

"Kirain kamu nggak mau bangun." Ucapnya dengan nada sarkas. Rian membalasnya dengan teriakan panik.

"IBU! AKU KESIANGAN! AKU TELAT!" Lalu Rian berlari menuju kamar mandi dengan kecepatan kilat.

Tapi ternyata di kamar mandi ada orang, dengan heboh Rian menggedor-gedor pintu kamar mandi. "Ini siapa di dalam?! Cepetan! Aku mau mandi!"

Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah kakaknya, Bunga.

"Apaan sih? Buru-buru banget." Sahutnya jengkel.

"Minggir! Aku buru-buru!" Rian mendorong kakaknya menjauh dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Byur byur byur. Rian mandi dengan terburu-buru, bahkan ia hampir lupa menyikat gigi. Lima menit kemudian ia selesai mandi dan dan langsung berlari menuju kamarnya.

Sayup-sayup terdengar suara omelan Ibu dari dapur. "Makanya kalo malam tuh jangan tidur kemalaman! Jadi kesiangan kan bangunnya!"

Rian hanya "Iya Bu!" "Iya Bu!" dari dalam kamar sambil memakai seragamnya.

Selesai bersiap-siap Rian langsung menyambar tas ranselnya dan berlari menuju dapur. "Bu! Aku berangkat sekarang! Dadah!"

Rian langsung tancap gas, sebenarnya ia sudah telat lima menit. Tapi tak apa masih ada waktu toleransi lima belas menit setelah bel berbunyi. Semoga ia masih sempat.

"Yes!" Rian bersorak gembira saat ia sampai sebelum jam tujuh lewat lima belas menit, ia menyapa sopan kepada satpam dan guru BK yang berjaga di depan pintu gerbang sekolah.

"Selamat pagi Bu, selamat pagi Pak."

"Iya, selamat pagi juga Bunga. Lain kali jangan telat lagi."

"He?" Dahi Rian mengerut, ia bingung.

"Kenapa aku dipanggil Bunga?"

Rian menggeleng, berpikir mungkin tadi ia hanya salah dengar, Rian kembali berlari menuju kelasnya. Jam pertama adalah jamnya Miss Isma---guru Bahasa Inggris, dan beliau terkenal galak.

Tok tok tok. "Permisi Miss, maaf saya telat."

Rian mengetuk pintu kelas dengan sopan dan langsung disambut dengan wajah galak Miss Isma.

"Kenapa kamu telat Bunga?"

"He?" Dahi Rian kembali berkerut. "Saya bukan Bunga, Miss."

Miss Isma menunjuk dadanya. "Tapi di situ tertulis nama Bunga."

Rian kaget dan langsung mengecek dada---lebih tepatnya name tag.

Oalah! Ternyata ia bukan memakai seragamnya sendiri! Melainkan seragam kakaknya!

Sontak saja seisi kelas menertawakan Rian.

Sementara Rian hanya bisa ber-hehehe sambil menahan rasa malunya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdullilah, goresan cerpen sudah tertoreh. Tinggal kemasan bukunya yg diterbitkan. Amin, semangat

02 Jul
Balas

Masih belajar dulu bu Ayu...

02 Jul

Keren bu... Salam literasi...

04 Jul
Balas

Trimakasih pak sudah mampir di beranda saya...

06 Jul



search

New Post